Si kecil pernah mengalami mimisan?.. Bunda dan Ayah jangan panik dulu ya, jika terjadi hal ini pada sang buah hati.
Mimisan atau istilah medisnya epistaksis merupakan kondisi seseorang ketika darah keluar dari hidungnya. Apa saja penyebab mimisan?
Darah yang mengalir dari cuping hidung balita ini terjadi karena ada pembuluh darah balik kecil di hidung, bisa depan atau belakang, yang “pecah” atau robek. Kondisi ini biasanya akibat:
- Terkena kuku saat balita membersihkan atau mengorek hidung dengan jari.
- Menghembuskan napas atau membuang ingus terlalu kuat.
- Hidung terbentur sesuatu yang keras saat bermain atau terjatuh.
- Kelelahan akibat keasyikan bermain.
- Demam tinggi.
Biasanya ketika mendapati anak mengalami mimisan, saat itu juga kita menyuruhnya untuk mendongak agar darah berhenti mengalir. Padahal, hal ini berbahaya karena darah bisa masuk ke tenggorokan dan membuat anak jadi susah bernapas dan mual.
Dr Glen Ward, seorang dokter anak di Surrey, yang juga ketua penelitian The Canadian Paediatric Society Public Education Advisory Committee, mengatakan kalau sebagian besar masalah mimisan bukan masalah besar namun, tidak ada salahnya untuk mengecek seberapa sering dan berapa lama anak Anda mimisan.Jika mimisan yang anak Anda alami jarang terjadi, mungkin mimisan diakibatkan oleh udara kering atau alergi yang menyebabkan hidung anak gatal sehingga anak mengorek hidung terlalu dalam. Di negara Kanada, mimisan sering terjadi ketika udara kering tapi Ward mengatakan kalau udara lembab dapat memperburuk alergi dan menyebabkan mimisan juga."Sadari tingkat kelembaban di rumah Anda dan temukan keseimbangan yang tepat untuk keluarga Anda." kata Ward.
Tips berikut ini dapat dicoba jika anak Anda mengalami mimisan:
- Minta balita duduk tegak, agak condong ke depan, sehingga aliran darah menjadi lebih lambat. Jangan membaringkan tubuhnya.
- Minta balita bernapas lewat mulut.
- Tekan cuping hidungnya dengan langkah-langkah yang sama seperti mengatasi mimisan pada bayi. Jika mungkin, ajarkan balita cara menekan kedua lubang hidungnya dengan menggunakan jari tangannya sendiri.
- Saat balita menekan hidungnya sendiri, atau dengan bantuan Anda, alihkan perhatiannya dengan membacakan buku cerita, menonton TV, atau memutar film anak-anak.
- Biasanya mimisan akan berhenti setelah 5–10 menit.
- Setelah mimisan berhenti, minta balita untuk tidak bermain “kasar” dulu, seperti lompat-lompat atau berlari, selama beberapa jam. Tujuannya, memberi waktu agar mimisannya benar-benar berhenti.
- Katakan pada balita agar tidak menggunakan jarinya untuk membersihkan hidungnya, menghembuskan napas dengan keras, dan menggaruk lubang hidungnya selama beberapa hari.
- Kalau setelah 30 menit mimisan belum juga berhenti, segera bawa anak ke dokter.
Penting juga dilakukan untuk mangajari anak cara mengatasi mimisan jika sedang tidak di rumah. Misalnya ketika mereka sedang berada di sekolah. Supaya mereka paham apa saja yang harus segera dilakukan.
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id
http://www.liputan6.com
http://family.fimela.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar