Kamis, 27 Juni 2013

Bayi Nonton TV?..



Bayi nonton tv sepertinya pemandangan biasa saat ini. Kegiatan yang satu ini mungkin sering juga Mama berikan untuk si baby di rumah. Biasanya sih kalo lagi ada kerjaan yang harus segera diselesaikan sementara ga ada orang lain yang bisa nemenin bayi Mama bermain. Tul ga Ma?..

Ada yang bilang, bayi yang sering dikasih nonton tv akan menjadi bayi yang cerdas. Benarkah?

Penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan dalam Journal of Pediatrics tidak menyetujui klaim para penghibur bayi ini. Menurut Frederic Zimmerman dari University of Washington yang menjadi kepala tim peneliti, justru untuk setiap 4 jam yang dilewatkan dalam sehari untuk menonton video dan DVD bayi oleh bayi yang berusia 8-16 bulan, akan mengurangi kemampuan anak memahami 6-8 kata dibanding bayi yang tidak menonton.
   
Masalahnya bukan terletak pada isi video yang sebetulnya cukup bagus, namun pada cara otak bayi berkembang. Otak bayi berkembang dengan sangat sensitif. Karena itu, sangat penting untuk bayi berkembang lewat stimulasi yang interaktif – yang bisa berubah sesuai dengan reaksi anak. Ini hanya bisa disediakan oleh orangtua atau pengasuhnya, bukan oleh TV yang cuma bisa menyediakan tayangan monoton.
   
Kelly Ross, MD, dokter anak dari Missouri yang juga ibu dari anak kembar tiga menegaskan, bayi belajar melalui gerakan dan eksplorasi langsung, bukan lewat pengamatan pasif. Begitu pula menurut Samantha Maplethorpe, MD, dokter keluarga dari Washington yang juga ibu tiga anak. Katanya, TV sebetulnya tidak memberikan keuntungan apa pun dan malah mencuri waktu belajar.
   
Memang sih, jadi ada waktu-waktu tenang jika bayi bisa menonton TV. Ini juga disetujui oleh Leslie Gavin, PhD, psikolog anak dari Florida yang juga ibu empat anak. Namun menurutnya, menonton tetap bukanlah cara belajar yang baik buat bayi kita.

Selanjutnya penelitian dari University of North Carolina di Chapel Hill, dan North Carolina, televisi dapat mengakibatkan kerewelan pada bayi.

Penelitian dilakukan pada 217 ibu bayi dari Negara Afrika dan Amerika yang berpartisipasi dalam Yayasan Perawatan Bayi dan Risiko Obesitas. Hasilnya, bayi yang menonton setidaknya 2,6 jam perhari selama tiga bulan cenderung mengalami obesitas dan tidak lulus dalam pendidikan sekolah. Selain itu, bayi lebih rewel dan sering menangis. Dampak dari tayangan televisi membuat bayi lebih aktif dan agresif, sebagaimana dilansir EmaxHealth.

Para peneliti menyimpulkan bahwa memahami karakteristik dari tayangan televisi memengaruhi perilaku dari sang bayi. Bayi cenderung tempramental jika melihat tayangan kekerasan. Tak hanya itu, frekuensi menonton yang berlebihan dapat membuat bayi jadi lebih rewel. Nah lo, nambah kerjaan dong jadinya..

Televisi secara mendasar tidak baik bagi otak bayi, demikian dikatakan oleh sejumlah dokter spesialis yang dimuat dalam majalah kedokteran Jerman Neu-Isenburg. "Acara khusus televisi dan DVD rancangan khusus bagi bayi yang mengklaim dapat meningkatkan perkembangan otak secara nyata lebih membawa pengaruh buruk bagi perkembangan otak bayi," demikian pernyataan dokter ahli yang dimuat dalam majalah Neu-Isenburg.

Bayi belajar mengalami gangguan dari televisi, demikian laporan ilmuwan yang mengacu kepada daya kerja otak yang merupakan penelitian Profesor Manfred Spitzer dari Ulm. Menurut Manfred Spitzer bayi tak dapat memproses rangkaian dari tampilan benda maupun suara dari televisi, demikian dikatakan. Spitzer mengatakan dalam satu penelitian di Amerika Serikat sekelompok bayi yang memiliki kisaran umur sembilan hingga 12 bulan dibacakan cerita dalam bahasa China sementara sekelompok bayi lainnya mendengarkan cerita yang sama dari sebuah televisi.

Bayi-bayi dari kelompok pertama dalam waktu dua bulan berselang dapat mengenali suara dalam bahasa China namun kelompok dua yang melulu hanya mendengarkan dan melihat tampilan layar di televisi tidak mempelajari apapun. Para peneliti otak mengatakan bahwa letak televisi yang salah dapat berbahaya apabila seorang dewasa membacakan cerita bagi bayinya.

Jumlah perbendaharaan kata anak-anak yang banyak melihat acara Baby TV atau DVD yang khusus diperuntukkan bagi bayi adalah 20 persen lebih rendah dari jumlah kata yang dimiliki anak-anak secara rata-rata.

Jadi jika ingin memberikan pelajaran pada bayi melalui cerita, lebih baik secara langsung Mama yang bercerita. Bukan melalui tontonan televisi walaupun itu program khusus bayi.



Sumber: http://www.parenting.co.id
               http://health.okezone.com
               http://health.liputan6.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar